25 Puisi Perpisahan Sekolah Untuk Guru, Sahabat dan Sekolah
Puisi Perpisahan Sekolah – Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, kata-kata tersebut tentunya sudah cukup familiar bukan untuk kamu dengar.
Yups, awal yang baik tentu diakhiri perpisahan yang baik pula. Perpisahan dengan puji dan doa terbaik. Perpisahan memang terasa menyedihkan, perpisahan hanya mengharap hikmah di baliknya.
Puisi perpisahan menjadi sebuah ungkapan yang sangat mengesankan, meskipun perpisahan bukanlah hal yang kita harapkan. Puisi perpisahan untuk guru, teman yang telah lama bersama.
Berikut ini kumpulan puisi perpisahan sekolah baik dengan guru atau dengan sahabat, makna yang terkandung tentu akan menyayat hati. Puisi tema perpisahan dapat anda jadikan sebagai kenangan terindah untuk sahabat terbaik
Deretan Puisi Perpisahan Sekolah Yang Menyentuh Hati Terbaru
Puisi Perpisahan Sahabat
Kawan yang Akan
Pergi
Mutiara
Kebersamaan
Saat Perpisahan
Tiba
Tiba Waktunya
Perpisahan
Puisi Perpisahan Sekolah
Detik
Perpisahan
Kenangan
Bersama Sekolah
Kenangan Di
Sekolahku Tercinta
Puisi Untuk
Sekolahku
Sekolahku
Tumpahan Tinta Ilmu
Puisi Perpisahan Guru
Doakan Kami
Kata Akhir Sang
Guru
Pengabdian
Selamat Tinggal
Guru
Surat
Perpisahan untuk Guru
Surat untuk
Guruku
Terima Kasih
Guruku Pujaan Hatiku
Terimakasih,
Guru
Untuk Guruku
Puisi Perpisahan Singkat
Akhir Dari
Sebuah Awal
Bagaikan Pelita
Bait-Bait Maaf
Di Hari Perpisahan
Kini Tibanya
Kita Berpisah
Mengikuti Jejak
Penumbuh Tunas
Tinggi
Salam
Perpisahan
Sebentar Lagi
Sepucuk Sajak
Perpisahan
Waktu
Perpisahan sekolah menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu. Perjuangan menempuh pendidikan akhirnya terbayar dengan hasil kelulusan yang diterima.
Untuk itu, kamu perlu untuk memberikan apresiasi untuk para guru yang telah membimbingmu dengan menulis sebuah puisi perpisahan.
Atau untuk para sahabat di sekolah yang selama ini sudah sama-sama berjuang dengan kamu.
Nah, tak perlu panjang lebar lagi lebih baik kamu langsung saja baca 25 contoh puisi perpisahan sekolah terbaru di bawah ini ya!
1. Tumpahan Tinta Ilmu
Tetesan keringat jerih payahmu
Jemari-jemarinya luluh lantakan meja
Diajarkannya berdo’a dan bernyanyi
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta
Menegakkan badan menghargai jasanya
Menuruti langkahnya jejak pun ada
Jiwanya memberikan pengorbanannya
Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana
Suaranya menggemakan dunianya
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya
Kuhaturkan terima kasih kepadanya
Wahai guruku jiwaku
Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta
Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku
Terima kasih guruku
2. Kenangan Di Sekolahku Tercinta
Hari demi hari begitu cepat berganti bersama mentari
Pagi hari yang cerah menjadi persaksian aku semangat sekolah
Siang hari yang terik menjadi teman dalam indahnya memetik
Bunga-bunga ilmu itu merekah menggoda sang penuntut
Penuh semangat bergandengan dengan kawan seperjuangan
Menyatu dalam genggamaan asa terangkan masa depan
Pantang untuk menyerah dengan alasan kata bermakna lelah
Terus menyelami air berilmu sampai menemukan itu
Sungguh sekolah ini menjadi cerita sendiri dalam dinding hati
Tidak akan terlupakan walau tersiram sebongkah debu
Kisahnya sesejuk embun pagi yang bening di dedaunan
Memberi kesejukan pada insan yang berbalut turut merasakan
Sekarang kenangan hanya tinggal kenangan, Kenangan di sekolahku
tercinta
Terimakasih telah menjadi tempat sebaik-baiknya rumah
Persinggahan untuk hari tua
Terimakasih telah melindungi anak negeri dari terik mentari
Terimakasih sekolahku, engkau tempat terbaik menuntut ilmu
Semua akan kami tinggalkan untuk meneruskan perjuangan
Gerbang-gerbang kesuksesan telah menunggu kami di sana
Akan kami kencangkan pacuan dengan cemerlang kecerdasan
Sampai bertemu kembali di pintu-pintu teraih kemenangan
3. Saat Perpisahan Tiba
Tiga tahun sudah kita menyelami telaga ilmu di sini
Mengukir cerita untuk masa depan yang gemilang
Segala kenangan indah meraih prestasi
Terkenang di mermori dan tertanam di hati sanubari
Tempat menempa diri dengan ujung tinta pena yang akan menjadi saksi
Tembok ruang belajar yang menghiasi kata-kata motivasi setiap hari
Menjadi cerita yang tersimpan dalam peti berisi prestasi
Teman ingat dengan baik kenangan ini dalam sejarah hidupmu
Teruskan perjuangan kita untuk agama, bangsa, dan demi negara
Indonesia tercinta
Jangan engkau berhenti melihat dalamnya jurang perjuangan
Terus berusaha hingga mampu menyebrangi tanpa kata lelah
Perpisahan hanya kata pengganti dari melompat ke tempat mencari ilmu lain
Tidak ada alasan untuk saling melupakan kenangan
Kebersamaan akan terus terwujud dalam naungan persaudaraan
Erat tidak akan terlepas sampai kesuksesan menjadi milik bersama
Teman jadikan perpisahan ini bukan untuk mengakhiri sebuah cerita
Jangan kau jadikan alsan untuk saling bersifat acuh
Tapi, jadikan sebuah perpisahan termanis ini
Sebagai momen besar untuk saling bertemu dan merayakan keberhasilan bersama
Selamat berpisah kawan, aku tunggu kehadiranmu di puncak kesuksesan
4. Tiba Waktunya Perpisahan
Selama 3 tahun kita menyelami telaga ilmu di sini
Mengukir pendidikan untuk masa depan yang gemilang
Segala diraih hingga indah diperaduan prestasi
Tertanam di dalam hati sanubari dan terkenang dimemori
Sekolah engkaulah tempat berteduh kami dari heningnya kebodohan
Tempat menempa diri dengan senjata ujung tinta pena yang menjadi saksi
Dinding-dinding ruang belajar menghiasi kata-kata motivasi setiap hari
Menjadi cerita tersendiri tersimpan dalam peti berisi prestasi
Teman simpan baik-baik kenangan ini dalam sejarah hidupmu
Teruskan perjuangan untuk bangsa, negara, dan agama demi Indonesia tercinta
Jangan sampai terhenti melihat dalamnya jurang perjuangan
Terus lewati hingga mampu menyebrangi tanpa kata lelah
Perpisahan hanya kata peninggalan sejenak dari tempat peraduan ilmu
Tidak ada alasan jiwa untuk saling melupakan kenangan
Kebersamaan akan terus terajut dalam naungan persaudaraan
Erat tidak akan terlepas sampai meraih bersama kesuksesan
Teman jadikan perpisahan ini bukan untuk mengakhiri sebuah
pertemuan
Jangan kau jadikan alasan untuk saling mengsombongkan
Tapi jadikan sebuah perpisahan termanis ini adalah
Momen besar untuk saling bertemu dan menggenggam keberhasilan bersama
Selamat berpisah teman
Kehadiranmu aku tunggu dipuncak kesuksesan
5. Kawan yang Akan Pergi
Waktu akan terus berjalan
Detik demi detik akan terus bergulir
Tak terasa waktu semakin dekat
Kini tibalah saatnya
Waktu dimana kita berada
Di akhir masa bersama-sama
Kawan,
Bagai tersambar petir rasanya hatiku
Sat kau katakan semua itu
Rasanya baru saja kemarin
Kau bilang jika akan pergi ke tempat baru
Untuk meraih impianmu
Teringat seketika dalam benakku
Waktu-waktu yang kulalui bersamamu
Segala canda dan duka kita lewati bersama
Kukira, semuanya akan tetap sama
Terasa berat rasanya hatiku kawan
Kau adalah sahabatku tersayang
Melepaskan kepergianmu
Namun, semua ini demi masa depanmu
Kawan,
Terima kasih untuk segalanya
Atas semua waktu yang kau luangkan
Atas semua tawa yang kau hadirkan
Ingatlah kawan,
Meski jarak dan waktu memisahkan kita
Namun, hati kita akan tetap bersama
Itulah yang namanya sahabat sejati
6. Sekolahku
Kubuat sebuah puisi sederhana untukmu
Tempatku mengaruni samudra ilmu
Kupersembahkan khusus padamu
Wahai sekolahku tercinta
Di sini aku mengenal banyak teman
Hingga menemukan sahabat tersayang
Menemukan kekasih pujaan
Menimba ilmu pengetahuan untuk masa depan
Semuanya menjadi satu di sini
Di sekolahku ini
Sekolah dimana aku menemukan jati diri
Agar berguna bagi bangsa dan negeri
Di sekolah kutemukan ketulusan dari seorang guru
Di sekolah pula aku belajar tentang ilmu
Kubelajar indahnya kebersamaan
Diskusi dalam menyelesaikan perbedaan
Sekolahku, semoga engkau jaya selalu
Menjadi tempat mendidik putera puteri bangsa
Menjadi generai penerus yang berguna
Selamat tinggal aku ucapkan
Wahai sekolahku tersayang
Kau tak akan pernah aku lupakan
Meski seiring perkembangan zaman
7. Surat Perpisahan untuk Guru
Ibu bapak guru, ini aku tiga tahun yang lalu
Ku harap pagi ini engkau baik baik saja
Pagi ini masih terasa seperti pagi yang lalu
Ini aku yang dulu selembar kertas putih
Yang pernah engkau lukis warna-warna damai nan berarti
Putih agar diriku berpikir jernih
Emas agar diriku bersinar cerah
Dan merah agar hatiku penuh dengan semangat yang membara
Dan akhirnya hari yang kunanti tiba saatnya
Hari untuk melepas tanganmu dari pundakku
Sketsa aku yang tangguh yang akan engkau lepaskan
Sketsa aku yang tersenyum ceria yang siap untuk melangkah
Ibu bapak guruku tersayang
Aku telah siap meneruskan impianku ini
Terima kasih telah membimbingku
Terima kasih bersabar atas kenakalanku
Terima kasih telah mengajariku tanpa pamrih dan ikhlas dengan
kesederhanaanmu
Dengan doa, cinta dan harapan
Maafkanlah kami ibu bapak guru
8. Detik Perpisahan
Disini kita bertemu
Disini pula kita kan berpisah
Semua kenangan seakan berlalu
Segala yang kami lalui begitu cepat
Begitu berharga
Detik detik yang berganti hari ini
Seakan mempercepat pertemuan kita
Ada harapan disetiap hati kami
Ada keinginan yang begitu besar
Cita cita yang akan merenda masa nanti
Untuk mencari langkah langkah yang pasti
Menggapai cita dan martabat yang tinggi
Selamat tinggal
Selamat tinggal guru guru dan adik adikku tercinta
Do’akan kami agar meraih cita cita yang nyata
Kini kami kan menggapainya
Terimalah salam dari kami
Untukmu guru dan adik adikku
9. Mutiara Kebersamaan
Sahabat, kehidupan ini tak lain adalah hamparan samudera luas
Kita renangi dan selami kedalamannya
Untuk mencari tiram di dasarnya, dan kita petik mutiaranya
Bahwa selalu ada yang bermakna pada setiap kehadiran dan pertemuan
Dengan bahtera tulus kebersamaan kita berlayar
Untuk saling menjaga dan saling percaya
Dan saat ini, saat dimana kita harus lalui waktu
Waktu dimana kita harus mulai maju
Maju untuk sesuatu harapan baru
Mungkin saat ini kita akan berpisah
Namun semua itu hanyalah sementara
Karena kau akan kembali dan harus kembali
Bukan untuk sekedar mengenang dan melihat
Puing-puing masa lalu bersamamu
Namun karena di sini lah tanah kelahiranku
Dimana ada engkau dan orang-orang terdekatku
10. Pengabdian
Gemerlapan bintang di langit
Bagai kiasan fatamorgana
Curahan hati dan pikiran
Senyuman indah bak taman surga
Guruku sang cahayaku
Terangi mimpi khayalku
Warnai semangatku
Penyemangat untuk hari esok
Jiwamu selalu kau abdikan
Untuk para muridmu tersayang
Tak pernah mengenal waktu
Tuk ciptakan motivasi baru
Guruku sang cahayaku
Kau adalah lentera di jalan yang sunyi
Kompas arah menuju kesuksesan
Getarkan isi karang dihatiku
11. Doakan Kami
Bahagia, haru, sedih menyelimuti kemeriahan ini
Menumpahkan segala rasa
Mengenang segala kisah
Memohon panjatan doa
Waktu berlalu begitu cepat tanpa kita sadari
Tanpa terasa kita kan berpisah
Ikatan emosi selama ini kan terlepas
Tiada daya untuk mengingkarinya
Kebahagiaan ini telah tertebus dengan jerih payah selama ini
Belajar tlah kami rengkuh dengan segala daya dan upaya
Bimbingan tlah kami dapatkan dengan ketulusanmu Guruku
Ilmu yang bermanfaat telah terpatri dalm benak kami
Tibalah saatnya kami undur diri
Tuk menggapai asa yang lebih tinggi
Tuk Menghadapi tantangan masa depan
Mencapai cita-cita mulia di hadapan
Kesalahan, kekhilafan, kenakalan, kecerobohan, dan ketidaksopanan
kami
Tiada maksud kami untuk menyakiti
Penyesalan atas kebodohan kami
Ribuan maafmu kami harapkan
Waktumu, Ilmumu, bimbinganmu telah menyejukkan hati kami
Petunjukmu telah menuntun kami
Nasehatmu telah menyelamatkan kami
Tiada yang dapat kami berikan sebagai balasan selain ucapan terima kasih kami
yang tulus dari lubuk sanubari terdalam
Tersisa satu harap
Guruku, Doa mu kutunggu
Restumu kunanti
Tuk menerangi jalan kami yang makin berliku
Semoga doamu kan selalu menyertaiku
12. Terimakasih, Guru
Di sudut malam kumembisu
Termenung akan segala dosa hariku
Bibir serasa keluh
Tatkala kuucap maaf kesekian kalinya
Aku tahu,
Senyum semu yang engkau tampilkan
Beribu beban yang tak tertahankan
Karena aku
Aku malu, sungguh
Ketika aibku engkau tanggung
Saat mereka mencibir karena aku
Betapa tabah hati yang engkau tanam
Dibalik riangmu yang terenggut
Aku malu pada diriku
Tatkala terucap janji-janji
Tatkala terucap sesalnya hati ini
Tak sekalipun aku beranjak
Hingga kutahu
Kini kau selalu ada
Tak sekalipun gentar, meski mereka hina
Merubah batu menjadi berlian
Merubah kami lebih baik
Terima kasih kusematkan
Rasa syukur aku panjatkan
Teruntuk engkau
Yang tak pernah berhenti berkata
13. Sepucuk Sajak Perpisahan
Tangisku menghiasi jalan perpisahan ini
Bunga-bunga terlihat layu hingga enggan bermekaran
Seolah enggan membuka kuncup di kala perpisahan tiba
Tangkai merunduk seakan ikut merasakan kesedihan
Di telaga yang penuh ilmu ini kami berpisah
Meneruskan utnuk menyelami lautan ilmu di seberang sana
Bersama-sama dengan temani kemerlip bintang
Akan kupetik untuk hiasi dinding perjuangan
Terlukis indah di kertas putih jasa para pahlawan pendidikan
Yang telah memberikan sebongkah kilauan ilmu kehidupan
Bagai sumber air yang terus mengalir
Engkau isi dengan perlahan gelas kosong hingga penuh pengetahuan
Perpisahan tidak menyurutkan semangat untuk tetap berjuang
Berada di bawah langit yang sama sebagai saksi
Meyakinkanku bahwa kau tetap memandang langit yang sama
Sepucuk surat perpisahan aku kirimkan
14. Surat untuk Guruku
Ibu bapak guru, ini aku tiga tahun yang lalu
Kuharap, pagi ini engkau baik-baik saja
Pagi ini masih terasa seperti pagi yang lalu
Ini aku yang dulu selembar kertas putih
Yang pernah engkau lukis warna-warna damai nan berarti
Putih, agar diriku berpikir jernih
Emas, agar diriu bersinar cerah
Dan merah, agar hatiku penuh dengan semangat yang membara
Dan akhirnya hari yang kunanti tiba saatnya
Hari untuk melepas tanganmu dari pundakku
Sketsa aku yang tangguh yang akan engkau lepaskan
Sketsa aku yang tersenyum cerita yang siap untuk melangkah
Ibu bapak guruku tersayang
Aku telah siap meneruskan impianku ini
Terima kasih telah membimbingku
Terima kasih bersabar atas kenakalanku
Terima kasih telah mengajariku tanpa pamrih dan iklhas
Dengan kesederhanaanmu
Dengan doa, cinta dan harapan
Maafkanlah kami ibu bapak guru
Baca Juga :
18 Situs Baca Buku Online Gratis + Aplikasi Android
15. Kini Tibanya Kita Berpisah
Wahai kawan-kawanku
Kini tibanya kita akan berpisah dari sekolah
Tiada lagi tawa kita yang menghiasi suasana
Bermain dan belajar bersama mengukir cita
Kita berbagi bersama dalam suka dan duka
Sekarang jarak akan memisahkan raga kita
Tiada lagi seragam merah putih yang terpakai rapi
Semua akan berubah menjadi kebanggaan negeri
Merajut cita-cita bangsa untuk menata masa depan
Kawan
Hari ini kita akan berpisah dari tempat yang penuh sejarah ini
Kita memulai langkah baru lagi dipelosok negeri
Dengan berbekal ilmu dari masa Sekolah Dasar ini
Akan kita curahkan pada dunia yang penuh berisi
Kawan
Sungguh sedih terngiang dalam ingatan kata berpisah
Tiada lagi tegur dan sapa di tempat yang indah ini
Tempat menggali ilmu sampai kita banyak mengetahui materi
Dari mulai coretan tak berbentuk hingga kini pandai mengukir bentuk
Semua perjalanan ini akan tersimpan dalam buku kenangan
Berisi kenakalan kita dan tangisan jail dari kawan
Indah tersimpan dalam lembar-lembar berisi cerita jenaka
Akan terabaikan dalam naungan awan biru yang mengusik pilu
Selamat jalan kawanku
Baca Juga :
7 Puisi Hari Ibu Tersayang Singkat Yang Menyentuh Hati
16. Selamat Tinggal Guru
Guru, ijinkanlah kami meneteskan air mata ini
Ijinkanlah kami menggenggam tangan lembutmu
Ijinkanlah kami memahami keikhlasanmu
Ijinkan pula, kamu menyesali kesalahan yang telah kami perbuat
Guru, dengan lengan ini, kami belajar menulis huruf demi huruf
Dengan hati ini, kami memhami sebuah kata hingga menjadi bahasa
Kini, kami baru mengerti dari ketulusanmu
Ketulusan yang tak bisa dibayar dengan apapun itu
Guru, tanpamu kami bukanlah siapa-siapa dan bukanlah apa-apa
Di dalam dada kami, namamu telah terpahat menjadi satu
Guru, maafkan semua kesalahanku
Maafkan segala kesalahan kami
Maafkan kesalahan-kesalahan teman kami
Maafkan kesalahan dari adik-adik kelas kami
Doakan kami agar kami menjadi anak yang berbakti
Guru, terima kasih atas semua keikhlasanmu
Terima kasih atas semua perhatianmu
Terima kasih atas semua yang telah kau berikan kepada kami
Guru, terimalah salam hormat dari kami
Terimalah salam takdzim dari kami
Terimalah salam maaf dari kami
Biarlah doa kami yang akan memelukmu dari jauh
17. Bagaikan Pelita
Kuikuti sudah langkah kaki ini
Membawaku menuju lorong lorong tak berujung
Namun, selalu kudengar sang pelita memanggilku
Dengan untaiannya sang pelita menuntunku
Karena pelita, kukeluar dari lorong
Karena pelita kudapat meraih cita-cita
Tahukah engkau?
Ada pelita yang selalu kuingat
Ada pelita yang selalu kuhormati
Dialah guruku
Guru yang memberi setitik ilmu
Tak putus asa walau peluh terus mengucur
Tidaklah untuk dirinya seorang
Tapi untuk generasi penerus bangsa
Janganlah pernah redup pelitaku!
Cahaya ilmu selalu ditunggu
Bukan untuk satu jiwa
Tapi untuk semua umat
18. Sebentar Lagi
Sebentar lagi kita akan berpisah
Berpencar menempuh tujuan demi masa depan
Kita akan berpisah
Dan mungkin takkan berjumpa lagi
Wahai kawan
Di depan mata perpisahan itu berada
Kebersamaan kita akan menjadi kenangan hati
Kebersamaan kita akan jadi cerita
Tawa kita
Canda kita
Marah kita
Semua emosi kita dulu hanya beku jadi kenangan infah
Kita berpisah demi segenggam impian
Impian yang berbeda juga jalan yang berbeda
Semuanya untuk masa depan yang kita cita citakan
Hari ini kita berada di sini
Di ruang kotak ini
Semua cerita dan tokoh di mulai
Ada tawa ada tangis ada kebersamsan
Yang takkan mungkin terlupa begitu saja
Semua cerita tentang kelas kita
Beserta penghuninya adalah kita
Kebersamaan yang tercipta tiga tahun
Takkan mungkin terhapus permanen hanya karena raga kita jauh
Mencontek
Mengobrol di kelas
Berisik jika tak ada guru
Tertawa
Sebentar lagi itu hanya akan jadi cerita
Ruang sederhana ini
Jadi saksi di sudut memori
Di ruang ini kita menulis kenangan indah
Kita merajut kebersamaan dengan teman
Wahai teman
Aku ingin kita bertemu kembali di sma
Meski kutahu semua takkan sama lagi
Meski kutahu pasti ada yang hilang.
19. Penumbuh Tunas Tinggi
Setiap pagi kau susuri jalan berdebu
Berpacu waktu demi waktu
Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot
Tak hirau dingin memagut
Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya
Wajah-wajah lugu haus kan ilmu
Menari-nari di pelupuk mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna
Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Menyaksikan tingkah polah sang penerus
Canda tawa penghangat suasana
Hening sepi berkutat dengan soal
Lengking suara kalah adu argumen
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Entah berapa tinta tergores di papan putih
Entah berapa lisan terucap sarat makna
Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi
Entah berapa ajaran budi kau tanamkan
Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi
Berserah diri mengharap kasih Ilahi
Ilmu kau beri harap kan berarti
Satu persatu sang penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri
Kau tetap di sini setia mengabdi
Sampai masa kan berakhir nanti.
20. Akhir Dari Sebuah Awal
Masih ingat ketika pertama melangkah di pintu ini?
seragam merah putih awal kita bertemu
Kini,
Kita terpisah dengan seragam – seragam baru
Dengan impian – impian baru
Di rumah ilmu ini,
Kita berjuang menggali pengetahuan
yang tercecer di lisan guru
Tersembunyi di buku – buku
Di rumah ini,
Kita merasakan marah,
Menahan benci dan dengki
Seringkali menahan tangis
Tak terkecuali tertawa ria
Masih ingatkah kawan?
tentang impian cita kita?
Dokter, guru, pengusaha atau penyanyi?
Inilah akhir dari sebuah awal
Pintu terakhir menuju dunia baru
Semangat wahai para pejuang
Kita bertemu sebagai pemenang
21. Mengikuti Jejak
Pena guruku
Tak pernah bosan menari-nari di diriku
Menuliskan banyak warna di jiwaku
Coretan lembut, hangat menyentuh kalbuku
Pena guruku hebat
Karena penanya aku tak telat
Tugas-tugasku tak lambat
Walau panas matahari menyengat hingga hujan lebat
Pena guruku sangat mengagumkan
Aku pun terbuai angan
Dunia akan kuguncangkan
Menuju sebuah pencapaian
Kuingin penaku seperti miliknya
Menggoreskan, melukiskan dan mewarnai anak bangsa
Hasil penamu kan kujunjung penuh makna
Kaulah sang penaku yang berjuang sepenuh jiwa.
22. Puisi Untuk Sekolahku
Puisi sederhana ini untukmu
Ku persembahkan untuk sekolahku
Tempat sederhana di mana aku belajar
Tempat di mana aku mengenal teman
Bermain berpacaran jatuh cinta belajar
Semuanya menjadi satu
Puisi ini ku tulis saat pelajaran matematika
Berbekal otak sekarat
Ku coba rajut bait dengan baris
Puisi ini bercerita tentang sekolah dan semuanya
Tentang sepenggal cinta
Persahabatan
Jati diri dan masa muda
Jika kau sempat bacalah sajak ini
Di dalamnya penuh dengan bangkai bangkai kenangan
Kenangan yang dulunya hidup kita terbaring mati
23. Tumpahan Tinta Ilmu
Tetesan keringat jerih payahmu
Jemari-jemarinya luluh lantahkan meja
Diajarkannya berdo’a dan bernyanyi
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta
Menegakkan badan menghargai jasanya
Menuruti langkahnya jejak pun ada
Jiwanya memberikan pengorbanannya
Tinta-tinda bocor tumpahkan darahnya
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana
Suaranya menggemakan dunianya
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya
Kuhaturkan terima kasih kepadanya
Wahai guruku, jiwaku
Tanpamu, aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta
Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku
24. Kenangan Bersama Sekolah
Kenangan
Masih ingatkah dikau?
Saat kita di hukum karena memanjat pagar?
Saat kita tidak membuat PR
Saat kita berbicara saat pelajaran
Saat kita tidur di jam pelajaran
Ingatkah di kau?
Kenangan
Aku hanya bisa menangis
Aku hanya bisa tersenyum
Aku hanya bisa membayangkan
Aku hanya bisa memikirkan
Aku hanya bisa mengingat
Aku hanya bisa membayangkan
Saat semua kenangan sekolah kita menjadi maya.
Kenangan
Ingin rasanya ku berteriak
Melampiaskan rindu yang suri
Bertarung hingga putus
Terbang tanpa sayap
Berjalan tanpa kaki
Menangis tanpa airmata.
Kenangan
Tuhan terima kasih
Untuk sahabat yang luar biasa
Untuk sahabat yang sangat setia
Untuk sahabat yang sangat peduli
Untuk sahabat yang sangat mengerti
Untuk sahabat yang sangat mencintaiku
Terima kasih.
Kenangan
Di sini kita bertemu untuk pertama
Membarter nama dan berjabat tangan
Kau sahabatku dan aku sahabatmu
Di sekolah ini kita bertemu
Di sekolah ini juga kita tumbuh dewasa.
25. Terima Kasih Guruku Pujaan Hatiku
Pagi hari ini, seperti tak biasa
Berkumpul membaur sebanyak rasa
Haru, sedih, bahagia menjadi satu
Satu nuansa tanpa rekayasa
Kebahagiaan kamu tertumpah di sini
Berhasil melewati ujian akhir tahun ini
Lalu, menjadi haru mengiris hati
Teringat kisah kasih selama ini
Dan kasihmu wahai guru-guru yang kami cintai
Sedih, akhir dari perasaan kami
Kala menyadari perpisahan harus terjadi
Setelah kesan dan pesan terlanjur terpatri
Menjadikan kami murif yang berprestasi tinggi
Bahagia, sedih, dan haru
Menyatu karena kemurnian sentuhanmu
Membuat lidah kami terasa kaku
Untuk sekedar berucap padamu
Thank you for all and good bye, guruku
Hanya itu yang kami mampu
Oh pagi ini begitu sayu
26. Waktu
Waktu
Waktu berjalan cepat
Bagai daun di tiup angin
Raib di telan hilang.
Waktu
Sudah terlalu lama kita beku terpaku
Pucat di bawah kebersamaan
Kebersamaan yang perlahan hilang.
Waktu
Kita bersama kita berjalan
Di bawah rasa sepi kita berteduh
Menunggu sang waktu menerkam.
Waktu
Kawan kita jauh melangkah
Bersama kita duduk di kotak yang bernama kelas
Kita bermain bersama hujan kering.
Waktu
Masa sekolah teramat indah
Semua warna bercampur menjadi bahagia
Bersama kita menari.
Waktu
Sekarang kita adalah langit yang jauh
Hitam biru menjadi saksi
Saksi bahwa waktu tidak akan beku.
Baca Juga :
10 Situs & Aplikasi Baca Novel Online Gratis & Terupdate
27. Kata Akhir Sang Guru
Hari ini usai sudah tugasmu
Mengantarkan saat terakhirku sebagai muridmu
Tertunduk dalam kenangan
Wahai pahlawan tanpa tanda jasaku
Engkau yang kadang menakutkan
Engkau yang kadang melucu
Dan engkau yang kadang menasihati
Engkau adalah guru kami
Cerita tentangmu takkan pernah hilang
Kata yang keluar tak mampu menjelaskan
Tak seterang lilin yang menyala dalam gelap
Kau tetap terang hingga saat perpisahan tiba
Maafkan kami,
Atas segala kebodohan nafsu kami
Atas nasihat yang telah kami langgar
Atas perintah yang tak pernah kami lakukan
28. Bait-Bait Maaf Di Hari Perpisahan
Segala pertemuan sejatinya pasti akan menemukan perpisahan
Kesatuan bertahan tidak akan tercerai-berai dengan kata perpisahan
Sungguh suatu hal yang sulit terungkap kadang mengundang lara
Semua akan menjadi indah bersama kesalahan buruk yang termaafkan
Guruku
Engkau pahlawan penerang dalam batin yang masih kosong
Tiada arti dan tak mengerti bagaimana harus dijalani
Tanpamu mungkin kami akan bersama gelapnya asa kehidupan
Dengan hadirmu membawa kemerlapan cahaya sukses sesungguhnya
Guruku
Tak jarang kami sengaja membuatmu kesal dan kecewa
Kenakalan yang terus kami lakukan tak pernah kami sadarkan
Teguran terhiraukan dengan sulitnya tingkat keangkuhan
Nasehat tidak pernah kami dengarkan tertutup dengan kepuasan
Guruku
Maafkan segala perlakuan kami yang selalu mengganggu tenang batinmu
Kebiasaan yang suka tidak memperhatikan pengajaran
Gaduh mengusik suasana kelas saat belajar bersama
Badung selalu tak taat aturan yang ada dan berlaku
Dulu kami tiada lagi mengenal sikap disiplin pada diri
Sesuka hati demi kepuasan untuk memenuhi diri sendiri
Tiada lagi kebaikan yang dimunculkan semua tertutupi dengan kenakalan
Sungguh tiada lagi selain kata penyesalan sekarang yang terjadi
Wahai guruku terimakasih atas semua jasa dan baktimu
Telah mencerdaskan kami dengan berbagai macam ilmu
Semua baktimu akan terukir indah dikalbu
Perpisahan ini akan selalu mengandung rindu
29. Untuk Guruku
Hari ini tak adalagi
Puisi yang ku tulis untukmu
Hari ini tiada lagi
Kata-kata indah yang ku ungkapkan padamu
Semua terdiam dan termangu
Hanya air mata yang menetetes di pipimmu
Oh guruku, hapuslah air matamu
Kutaksanggup melihat semua itu
Sungguh aku sayang
Padamu kuucapkan sejuta terimakasih
Karenamu tinggalkan kenangan
Yang tak terhapuskan
Kaulah pelipur hati disaat lara
Guruku, disaat suka dan duka
Sejuta kenangan indah
Kala canda tawa
Bersamamu aku belajar untuk membaca
Kepadamu aku berlatih tentang asa
Kau lukiskan indahnya mega
Kau tuturkan tulusnya surya
Kini kau berada didepan kami
Kau harus melangkah meninggalkan kami
Untuk teruskan perjalanan
Ku tak kuasa melihat semua ini
Kutak mampu melihat airmatamu
Yang terus menetes
Hingga luluhkan hatiku
Haruskah kuteteskan airmata ini
Haruskan kupeluk kau dan tak pernah
Kulepas lagi
Hanya kaulah teladanku
Hati yang dulu mampu tersenyum..
Kini hanya terharu dan pilu
Mengapa ini semua
Begitu cepat berlalu
Masa depan yang cerah
Itu harapanku
Mengejar cita, itu perintahmu
Sungguh begitu tulus kasihmu
Begitu besar pengorbananmu
Meski aku sering menentangmu
Walau aku selalu menyangkalmu
Kau tetap berdiri didepan
Untuk mengajariku
Kau tetap bercerita
Tentang indahnya dunia.
Kekayaan yang paling berharga dihatiku
Adalah aku pernah memilikimu
Dan kebahagiaan yang paling indah dalam hidupku
Adalah saat ku menatap wajahmu
Jangan menangis guruku
Janganlah kau bersedih hati
Dan biarlah kau hanya menjadi
Bayang indah yang harus kukenang
Pergi, kita semua harus pergi
Untuk lepaskan kebersamaan ini
Biarkanlah kami melangkah pergi
Untuk teruskan perjalanan ini
Semua kisah yang pernah terjadi
Tetap kenanglah didalam hati.
Baca Juga :
Teks Drama: Pengertian, Struktur, Contoh, Ciri & Kaidahnya
30. Salam Perpisahan
Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin, terkubur oleh waktu dan keadaan
Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa rinduku yang tak kau harapkan
Komentar0