Kiai Djamal Pengasuh Kajian Al Hikam
Ilmusantri.net - Tujuan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari mendirikan NU adalah sebagai mandat peradaban dan kemanusiaan serta untuk seluruh warga dunia.
“Sesungguhnya mandat peradaban itu ya mandat kemanusiaan,” ucap Kiai Zulfa saat mengisi acara Isra’ Mi’raj Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat-Kanada Via Zoom, Rabu (20/02).
Dilansir dari NU Online, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Zulfa menerangkan, kedua mandat itu tampak dari lambangnya; huruf dhad-nya yang melewati gambar bola dunia atau jagat. Artinya para pendiri NU adalah orang-orang visioner.
KH Mohammad Djamaluddin Ahmad
“Nah, itu terbukti di zaman ini. Kita semua bisa membincang soal NU dari seluruh dunia. Itukan berarti sudah mendunia,” jelas penulis kitab Tuhfat al-Qashi wa al-Dani itu.
Akan tetapi, beliau mengingatkan kembali bahwa keberhasilan NU yang mendunia ini hanya akan lestari jika para anggotanya sudah dapat mewujudkan mandat kemanusiaan yang inklusif.
“Kalau kita masih belum selesai tentang ukhuwah ini; antar ormas atau sesama muslim. Maka bagaimana kita mau berbicara tentang kemanusiaan inklusif yang terbuka,” jelasnya.
Karenanya, ia berharap menjelang satu abad NU, selain dapat merawat jagad tapi juga dapat lebih memupuk ukhuwah insaniyah sebagai amanat dari mandat peradaban.
“Ke depan saya (khususnya) tidak ingin ada lagi keributan-keributan antar ormas. Apalagi jika yang diributkan masalah-masalah khilafiyah,” ungkapnya
Sebagaimana diketahui, Peringatan Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama mengangkat tema besar Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Ulama: Merawat Jagat, Membangun Peradaban.
Tema ini diusung karena keyakinan para pendiri yang mendirikan NU dengan keprihatinan, kepedulian dan cita-cita yang terkait dengan peradaban.
Sementara merawat jagad, sesuai dengan lambang NU yakni adanya bola dunia. Meskipun menurut penciptanya Kiai Ridwan Abdullah, lambang NU tidak akan spesifik menjelaskan makna tersebut.
Komentar0