18 Syair-syair Arab yang Unik, Aneh Tapi Dahsyat - Sastra Arab terkenal sastra paling luas dan banyak kajiannya. Selain dari makna yang dalam dan multi tafsir, sastra arab memiliki keindahan dan keunikan dalam beberapa aspek. Mulai dari aspek susunan lafdhiyah, aspek bait per bait, hingga keuninkan lainnya.
Sejak dahulu syair arab kuno telah merajai bahasa dunia, seiring dengan pergeseran zaman syair arab juga berkembang berupa syair arab cinta, syair arab tentang rindu dan artinya, syair arab tentang wanita dan segala sesuatu tentang aktivitas manusia.
Ilmu Sastra arab yang menjelaskan keunikan syair-syair arab dikaji dalam Fan Ilmu Badi’. Satu rumpun dalam ilmu sastra tersebut, dalam Ilmu Balaghoh mempunyai 3 bagian: Ilmu Badi’, Ilmu Bayan, Ilmu Ma’ani. Ketiga disiplin ilmu ini memperkuat keindahan syair-syair arab.
Ada banyak keunikan dalam bait-bait syair Arab yang dihasilkan oleh para sastrawan Arab, yang menunjukkan kepiawaian mereka menyusun kata-kata, yang sampai saat ini, belum pernah saya jumpai dalam syair/puisi berbahasa lain. Bagi sebagian orang, mungkin bait-bait berikut bisa dianggap karya-karya iseng, tapi, bagi sebagian yang lain ini luar biasa.
1- Bait yang semua hurufnya tidak mempunyai titik:
الحمد لله الصمـد # حال السرور والكمد
الله لا إلـــه إلا
# الله مولاك الأحــد
2- Bait yang semua hurufnya mempunyai titik:
بِشجيّ يبِيتُ في شجَننٌ # فِتنٌ ينتشبنَ في فِتــن ِ
شيّقٌ تيّقٌ تُجـُنـّّفي
# نفق ضيـّق بقي ففنِي
3- Bait yang semua huruf shadr-nya (bagian depannya)
mempunyai titik, dan semua huruf ajuz-nya (bagian belakangnya) tidak bertitik
sama sekali:
تبيتُ
في بثِّ شجى تبتغي # مرام وصلٍ ساهر للمرام
ضنَّت
بشيئين ببينٍ شجى # وهامل سحّ كسحِّ الرّهام
بين
خفيٌ قذفت زينب # أسرارها ما صاح داعٍ حمام
4- Bait yang tersusun dari lafadh yang semua hurufnya
bertitik (mu'jamah) diikuti lafadh yang semua hurufnya tidak bertitik
(muhmalah) secara bergantian, dikenal dengan nama Abyaat Khoifa'.
لا تفي العهد فتشفيني
ولا # تنجزُ الوعد فتشفي العِللاالأبيات الرقطاء
5- Bait yang tersusun dari huruf bertitik dan tidak
bertitik, secara bergantian sampai akhir bait, dan ini dianggap bait yang
paling sulit disusun:
خاف من صُنع جميـلٍ
# قُلت: لي صبرٌ جميلُ
6- Bait yang pengucapan lafadz-lafadznya mirip, tapi
maknanya berbeda:
فقالت
يا إسماعيل صبراً # فقلت يا أسما عيل صبري
7- Bait
yang menghimpun seluruh huruf hijaiyah.
هـلاّ سـكـنت بذي ضغثٍ
فقد رَغموا # شخصتَ تطلبُ ظبياً راح مجتازا
8- Bait yang seluruh kata-katanya menggunakan huruf tidak
bersambung:
أراد
زاداً وأَرَى زاده # أراده داود إذا زارا
دع زورةً
إن زرت زارت # إذا واردع إذا أزرت إزرارا
8- Bait
yang seluruh kata penyusunnya ada huruf syin nya:
شـمـائـلـه
مـعشوقة كشموله # ومشهده مستبشر ومعاشره
شكور
ومشكور وحشو مشاشه # شهامة شمير يطيش مشاجره
10- Bait
yang lafadh-lafadnya bisa dibaca terbalik dari kiri ke kanan dan menghasilkan
bunyi bait yang sama:
فارقني
من هويت واحزنا # واحزنا من هويت فارقني
كلمني
بالشهيـق من جَزَعٍ # من جزع بالشهيق كلَّمني
عـانقني
كالقضيب معتدلا # معتدلاً كالقضيب عـانقني
تتركني
كالغريب يا سكني # يا سكني كالغريب تتركني
يـحفظني
الله فيك قلت له # قلت له الله فيك يـحفظني
11- Dua bait pujian berikut ini, jika dibaca dari kiri ke
kanan, akan menjadi bait celaan:
سلموا
فلا زلّت لهم قــــدمُ # رشدوا فلا ضلّت لهم سننُ
Jika
dibaca dari kiri ke kanan, akan berisi celaan, seperti berikut:
سننٌ
لهم ضلّت فلا رشدوا # قدمٌ لهم زلّت فلا سلمـوا
Contoh yang lain adalah bait-bait pujian karya Ismail bin
Abu Bakar berikut ini:
وهَبوا
ومـا تمّتْ لــهم خُلــــــقُ # سلموا فما أودىبهـــم عطَبُ
جلبوا
الذي نرضى فما كَسَدوا # حُمدتْ لهم شيمُ فــمـــا كَسَبوا
Kalau dibaca dari kiri ke kanan akan menjadi bait celaan,
seperti berikut:
عَطَب
بهم أودى فمــــا سلموا # خُلقٌ لهم تمّتْ ومـــــــــا وهبُوا
كَسَبوا
فما شيمٌ لــــهم حُمــدتْ # كَسَدوا فما نرضى الذي جَلبُوا
12- Bait
yang berisi 11 huruf cha' (ح)
13- Bait yang bisa dibaca terbalik, huruf per hurufnya:
بابٌ
لكل مؤمل # غنمٌ لعمركِ مرفدُ
Jika
dibaca terbalik, perhurufnya, akan menjadi bait seperti berikut:
دفر
ٌ مكرٌ معلمٌ # نغل مؤمل كل بابْ
14- Bait yang pelafalannya tidak menyebabkan pergerakan
lidah/lisan:
همهم ما بهم وهمي مابي
15- Bait yang pelafalannya tidak menyebabkan pergerakan
kedua bibir:
قطعنا على قطع القطا قطع ليلة #
سراعًا على الخيل العتاق
اللاحقِ
16- 4 bait yang bisa dibaca mendatar (dari kanan ke kiri)
atau menurun (dari atas ke bawah) dan tetap menghasilkan bunyi yang sama:
ألوم صديقي وهذا محال
صديقي أحب كلام يقال
و هذا كلام بليغ الجمال
محال يقال الجمال خيال
17- Bait yang bisa dibaca terbalik, dan menghasilkan
bunyi yang sama:
مودته تدوم لكل هول # وهل كل مودته تدوم
18- Bait karya Mutanabi yang terdiri dari rangkaian 8
huruf saja:
أَلَمٌ أَلَمَّ أَلَمْ أُلِمَّ بِدَائِهِ # إِنْ آنَ آنٌ آنَ آنُ أَوَانِهِ
Komentar0