Innalillah, KH. Ahmad Fahrudin Demak (Penulis Buku Al Lubab - Cara Cepat Baca Kitab Kuning) Wafat

Demak, 18 Januari 2021 - Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Telah Wafat Kyai Fahryudin Penulis Buku Sekaligus Praktisi Cara Cepat Baca Kitab Kuning Metode Al Lubab. Kabar meninggalnya beliau langsung ramai di media sosial Demak dan segenap Alumni Whusto Pesantren Al Ittihad. 

Pasalnya sosok Kyai Fahrudin yang terkenal selalu semangat dan tegas dalam pembelajaran seolah belum saat Belia dipanggil Allah SWT. Tapi kematian seseorang pasti hanya urusan Allah, yang mana sekali lagi kita kehilangan orang Alim. Setelah sederetan ulama dan Habaib Wafat Allah masih juga mengambil kekasih-kekasihnya untuk ditempatkan disisinya yang mulia.

Pengabdian Kyai Fahrudin pada Ilmu

KH. Fahrudin merupakan Alumni Pondok Pesantren Sarang Rembang, tibanya di Demak kampung halamannya Beliau pernah mengabdi menjadi Ustadz di Madrasah Wushtho Pondok Pesantren Al ittihad. 

Penulis masih sangat teringat sekali Beliu mengajar Ilmu Qowaid, dengan suara yang tegas dan penggambaran yang mudah Beliau selalu menyamoaikan penekanan hukum-hukum dalam Ilmu Qowaid. Selain sosok Sang Ustadz, KH. Fahrudin juga pernah menjabat sebagai Kepala Desa Jungpasir. 

Buku Al Lubab Cara Cepat Membaca Kitab Kuning

Dalam salah satu kesempatanya menjadi Tutor Praktisi ilmu nahwu, Kyai Fahrudin pernah menyampaikan sejarah dan latar belakang Buku Al Lubab.  

"Awal mula dari kegundahan hati saya melihat saat ini banyak anak-anak yang enggan mempelajari ilmu nahwu shorof karena mereka anggap rumit dan sulit. Alhamdulillah dari 15 tahun lebih menjadi pengajar ditambah denga bekal saya ngaji di pondok pesantren saya pun bisa membuat metode baru yang kami tulis"

Seminar Cara Cepat Metode Al Lubab sudah plesir seantero Nusantar. AL-LUBAB” ‘Ala Thoriqil Barqi Fi Ta’allumil Kitab ( QUANTUM READING BOOK) Cara Cepat Membaca Kitab 6 Jam Langsung Praktek memberikan cara yang mudah serta terstruktur untuk mendalami nahwu beserta praktiknya/

(kabarseputarmuria.com)

Metode Cara Baca Kitab Kuning Al Lubab dengan Rekonstruksi Cara Baca Kitab Kuning

Bandingkan saja dengan metode modern yang belakangan ini muncu, sebut saja metode Amsilati, Metode Al-lubab, Metoda Taqtibi dan lain sebagainya. Metode tersebut memberikan alternatif kepada seorang santri dalam memahami kitab kuning dalam waktu singkat.

Semisal, metode Al-lubab, Karya Kiai H. Fahrudin, Asal Demak. Ia menawarkan pelatihan membaca kitab kuning dan memahami kitab secara cepat cukup 6 jam. Santri yang awalnya tidak bias membaca kitab kuning, diyakini akan mahir jika mengikuti pelatihan tersebut.

“ Belajar langsung praktek. Itulah tawaran dari Metode Al-Lubab dalam memahami baca kitab kuning,” terang Kiai fahrudin.

Beliau meyakini, dengan metode yang ia gagas dan praktek langsung, menjadi solusi bagi santri dalam mempelajari kitab kuning. Pasalnya, membaca dan memahami kitab kuning menjadi problem kalangan santri dan mahasiswa keagamaan. Rata-rata mereka saat berada pondok kurang lama dan waktunya 3 tahun.

(pesantren.id)

Santri singkat seperti itu, diyakini dalam penguasaan kitab kuning kurang baik. Bahkan, cenderung gradual (tidak bias), sehingga perlu metode untuk mendampingi dan mempermudah dalam memahami kitab kuning. Terkait dengan metode ini, saya sebagai santri menyambut baik dan meyakini Metode baca kitab dibutuhkan oleh kalangan santri terutama dari kalangan Nahdiyin.

Banyak santri dan alumni santri membutuhkan terobosan dan rekonstruksi dalam pembelajaran baca kitab kuning. Mereka rata-rata generasi Milenial yang cendrung menggunakan media sosial sebagai media pembelajaran. Dengan metode tersebut, santri tidak meninggal kitab Ala-la tanalul Ilma, tetapi memperbaharui cara belajar yang tepat, cepat dan praktis.

Sugeng kundur Kyai, semoga diampuni dosa-dosamu, diterima semua amal kebaikanmu, bermanfaat dan semakin tersebar luas ilmu-ilmu yang pernah engkau berikan kepada kami…

اللهم اغفر له، وارحمه وعافه، واعف عنه، واكرم نزله، ووسع مدخله، واغسله بالماء والثلج والبرد، ونقه من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس، وأبدله دارا خيرا من داره، وأهلا خيرا من أهله، وأدخله الجنة، وقه فتنة القبر وعذاب النار.له الفاتحة ...

(Kang Agus, Murid Wushto Al Ittihad)