Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebagai kaum muslimin dalam memasuki tahun
baru hijriyah tentunya akan merasakan kegembiraan tersendiri. Memasuki tahun
baru hijriyah memiliki artu sebuah harapan dan semangat baru, wajah baru dan
lembaran baru untuk satu tahun yang akan datang. Khususnya dalam meningkatkan
keimanan dan ketakwaan.
Bagi kaum muslimin yang mendapati adanya
bulan hijriyah tentu akan menghadapi yang namanya tahun baru hijriyah. Dalam
rangka menghadapi tahun baru tersebut tentunya selain merasa senang juga harus
ada rasa sedih karena merasa akan semakin dekat dengan kematian.
Hal ini sebagaimana baiknya manusia ialah
sering-sering mengingat mati, karena dengan begitu hati kita menjadi lunak dan
selalu ingat dengan Allah SWT. bila hati selalu ingat dengan Allah maka yang
ada ialah rasa iman yang bertambah.
Cara Merayakan Tahun Baru Hijriyah
Merayakan tahun baru umumnya dilaksanakan
dengan mengadakan acara-acara hura-hura atau kemping bagi yang suka dengan
kegiatan di out dor, akan tetapi merayakan tahun baru hijriyah baiknya
dilakukan dengan kegiatan yang bernilai ibadah, seperti mengadakan pengajian,
tahlilan masal atau bisa juga santunan anak yatim dan lain-lain.
Biasanya di daerah-daerah tertentu ada yang
merayakan dengan mengadakan perayaan seperti pawai atau karnaval dalam satu
desa, menyalakan lampion atau lentera di sepanjang jalan di kampung-kampung.
Biasanya selain mengadakan acara penyambutan tahun baru,
menjelang datangnya pergantian tahun juga para kaum muslimin akan membacakan
doa akhir tahun. Setelah membaca doa akhir tahun baru nanti pada malam harinya
setelah shalat maghrib akan membacakan doa awal tahun.
Doa Awal Tahun
Doa awal tahun biasa dibaca setelah selesai
sholat maghrib, namun biasanya diadakan pembacaan tahlil terlebih dahulu
setelah sholat maghrib baru kemudian dilanjutkan dengan membaca doa awal tahun.
Doa awal tahun berisi permohonan rahmat,
lindungan, keselamatan, kelapangan rezeki, jodoh, karir, wafat husnul khatimah,
dan lain sebagainya. Salah seorang Mufti Jakarta abad XIX-XX, Habib Utsman bin
Yahya menyebutkan doa awal bulan Muharram“Yakni, doa masuknya tahun baru,
dibaca tiga kali,”
اَللَّهُمَّ
أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ
جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ
العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ
النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ
إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
“Ya Allah, Kau
yang Abadi, Qadim, dan Awal. Dan atas karunia-Mu yang besar dan mulia
kemurahan-Mu, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku
berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun
meminta tolong-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat.
Kepada-Mu, aku meminta aktivitas keseharian yang mendekatkanku pada rahmat-Mu.
Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Awal Tahun Latin
Allahumma antal abadiyyul qodiimul awwalu
wa ‘ala fadhlikal ‘adziim wa kariimi juudikal mu’awwal, wa hadzaa ‘aamun
jadiidun qod aqbala, as alukal ‘ishmata fiihi minasy syaithooni wa auliyaaihi,
wal ‘aunu ‘ala hadzihin nafsi al-ammaarati bis suu-i, wal isytighooli bimaa
yuqorribunii ilaika yaa dzal jalaali wal ikraam.
Hukum Mengucapkan “Selamat Tahun Baru”
Biasanya ketika datang tahun baru akan
sering kali kita dengar orang-orang
mengucapkan “selamat tahun baru” lantas bagaimana mengucapkan kalimat tersebut?
Sebagaimana kami kutip dari laman
nuonline.or.id Imam Suyuti dalam kitab Al-Hawi lil fatawa mengungkapkan sebagai
berikut yang artinya:
“Al-hafidz
Abu hasan al-Maqdisi ditanya tentang Hukum mengucapkan “selamat bukan baru dan
tahun baru”, apakah bid’ah atau tidak? Ia menjawab, “banyak orang berbeda pendapat
mengenai hal ini. Menurut pendapat saya, hukumnya adalah mubah (boleh) tidak
termasuk bid’ah atau pun sunnah.
Jadi sebaiknya tetap mengambil hal positif
berkaitan dengan hal ini, seperti misalnya terdapat orang disekitar kita dengan
kondisi yang sebab kekurangan atau jarang bergaul dan kurang sosialisasi dengan
masyarakat maka adanya tahun baru bisa dijadikan sebagai media untuk
bersosialisasi.
Kita bisa mengajak mereka untuk berkumpul
bersama dan diisi dengan kegiatan yang akrab dan bermanfaat untuk lingkungan.
(Nyamankubro.com)
Komentar0