Sama halnya seperti Bulan Dzulhijjah, Bulan Muharram juga
memiliki keutamaan yang luar biasa. Di bulan Muharram, umat muslim akan
memperingati Tahun Baru Islam dan menjalankan Puasa Tasua dan Puasa Asyura.
Lantas kapan jatuhnya tanggal Tahun Baru Islam dan hari
puasa Tasua dan puasa Asyura? Tahun baru Islam 1 Muharram 1442 tahun ini
bertepatan dengan tanggal 20 Agustus 2020. Di malam tahun baru Islam, umat
muslim disunahkan membaca doa akhir tahun dan awal tahun.
Niat Puasa 1 Muharam
نَوَيْتُ الصَوْمَ فِيْ فى شَهْرِ مُحَرَم
سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma fii syahri muharrama sunnatan lillaahi
ta’aalaa)
Artinya: saya niat puasa bulan muharram sunnah karena
Allah Ta’ala
Keutamaan Puasa 1 Muharram
Disunahkan berpuasa tanggal 1 Muharram sebagaimana yang
dianjurkan oleh baginda Rasulullah dalam hadisnya. Demikian pula pada hari-hari
setelahnya. Adapun bunyi hadisnya sebagai berikut:
رُوِيَ عَنْ حَفْصَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ
: مَنْ صَامَ آخِرَيَوْمٍ مِنْ ذِيْ الْحِجَّةِ وَأَوَّلِ يَوْمٍ مِنَ الْمُحَرَّمِ
جَعَلَهُ اللهُ تَعَالَى لَهُ كَفَّارَةَ خَمْسِيْنَ سَنَةً. وَصَوْمُ يَوْمٍ مِنَ
الْمُحَرَّمِ بِصَوْمِ ثَلَاثِيْنَ يَوْمًا.
Artinya: Diceritakan dari Sayyidah Hafshoh r.a. dari
Rasulullah SAW bahwasanya Beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa pada hari
terakhir dari bulan Dzulhijjah dan hari pertama dari bulan Muharram, maka Allah
SWT menjadikan (puasa)nya itu sebagai pelebur (dosa) selama 50 tahun. Dan puasa
sehari di bulan Muharram sama dengan puasa 30 hari di bulan selainnya.”
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمِ.
Artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling
utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram.”
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
: صَوْمُ يَوْمٍ مِنْ شَهْرِ حَرَامٍ أَفْضَلُ مِنْ ثَلَاثِيْنَ مِنْ غَيْرِهِ وَصَوْمُ
يَوْمٍ مِنْ رَمَضَانَ أَفْضَلُ مِنْ ثَلَاثِيْنَ مِنْ شَهْرِ حَرَامٍ.
Rasulullah SAW bersabda, “Puasa satu hari di Bulan
Muharram itu lebih utama daripada puasa 30 hari di bulan lainnya, dan puasa
satu hari di Bulan Ramadan itu lebih utama daripada puasa 30 hari di Bulan
Muharram.”
Selanjutnya memasuki hari ke-9 dan ke-10 Bulan Muharram,
umat muslim disunahkan menjalankan puasa Tasua dan Asyura. Puasa Tasua
merupakan puasa sunnah yang bisa dikerjakan pada tanggal 9 Muharram atau 28
Agustus 2020.
Sedangkan puasa Asyura ditunaikan pada tanggal 10
Muharram atau 29 Agustus 2020. Berikut ini bacaan niat serta keutamaan puasa
Tasua dan puasa Asyura. Puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram.
Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ للهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala"
Artinya: Saya niat puasa hari tasua, sunnah karena Allah
ta’ala.
Keutamaan Puasa Tasua
Ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasua:
1.
Untuk menyambung puasa hari
Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari
Jum’at saja.
2.
Untuk kehati-hatian dalam
pelaksanaan puasa Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi
kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari kesembilan dalam penanggalan
sebenarnya sudah hari kesepuluh.
3.
Untuk membedakan dengan
orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.
Niat Puasa Asyura
Dalam mazhab Syafi’i, lafal niat Puasa Asyura sebagai
berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ
يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi
ta’aalaa)
Artinya: saya niat puasa sunnah asyura sunnah karena
Allah Ta’ala.
Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa.
Tiga di antara keutamaan Puasa Asyura dijelaskan dalam
hadits-hadits berikut ini.
1. Puasa paling utama
Puasa Asyura (juga puasa Tasua) merupakan puasa yang
dikerjakan di bulan Muharram.
Puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama
setelah puasa Ramadhan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan
keutamaan puasa Muharram dengan sabda beliau:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ
اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan)
Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat
malam.” (HR. Muslim)
سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ
وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ
بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ
بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Shalat
manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih
utama setelah puasa Ramadhan?”
Beliau bersabda, “Shalat yang paling uatama setelah
shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah
puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim,
Abu Dawud, dan Ahmad)
2. Puasa yang diutamakan Nabi
Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi
Rasulullah dan sangat diutamakan beliau.
Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunnah yang lebih
diutamakan Rasulullah melebihi Puasa Asyura.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
– رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى
صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ
وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak
pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari
yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari asyura dan bulan
Ramadhan. (HR. Bukhari)
3. Menghapus dosa setahun sebelumnya
Inilah keutamaan Puasa Asyura yang paling banyak
diketahui.
Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya,
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ
يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Rasulullah ditanya tentang Puasa Asyura, beliau menjawab,
“dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)
Komentar0