Hukum Panitia Qurban Mengambil Bagian Daging Qurban
Assalamu alaikum Tadz, izin bertanya para masyayikh, mengenai Panitia Idul Adha, sebenarnya panitia berhak mendapatkan bagian daging qurban atas kerja mereka sebagai panitia? Lalu jika kulit hewan qurban tersebut harus dikemanakan? Sedangkan dijual katanya tidak boleh. [Yanti Lala].
JAWABAN :
Wa'aaikumussalam. Semoga Allah merahmati kita semua.
Beragam redaksi tekstual madzhab Syafi'i dan para pengikutnya telah sepakat mengatakan bahwa tidak boleh menjual apapun dari hadiah (Al-Hadyu) haji maupun kurban baik berupa nadzar atau yang sunah.
Pelarangan itu baik berupa daging, lemak, tanduk, rambut dan sebagainya. Dan juga dilarang menjadikan kulit dan sebagainya itu untuk upah bagi tukang jagal.
Akan tetapi (yang diperbolehkan) adalah seorang yang berkurban dan orang yang berhadiah itu menyedekahkannya atau juga boleh mengambilnya dengan dimanfaatkan barangnya seperti dibuat untuk kantung air atau timba, muzah (sejenis sepatu) dan sebagainya. [ Imam Nawawi, Al-Majmu', Maktabah Al-Irsyad, juz 8, halaman 397 ]
Dan kalau Qurban Wajib (seperti qurban nadzar) maka kulitnya juga harus disedekahkan pada faqir miskin, sedang kalau Qurban Sunah maka kulitnya BOLEH dimanfa'atkan sendiri seperti dibuat tempat kantong air, timba, muzah dan lainnya.
- Al-Majmu', Maktabah Al-Irsyad, juz 8, halaman 397 :
ﻭﺍﺗﻔﻘﺖ ﻧﺼﻮﺹ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻭﺍﻷﺻﺤﺎﺏ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺑﻴﻊ ﺷﺊ ﻣﻦ ﺍﻟﻬﺪﻱ ﻭﺍﻷﺿﺤﻴﺔ ﻧﺬﺭﺍ ﻛﺎﻥ ﺃﻭ ﺗﻄﻮﻋﺎ ﺳﻮﺍﺀ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻠﺤﻢ ﻭﺍﻟﺸﺤﻢ ﻭﺍﻟﺠﻠﺪ ﻭﺍﻟﻘﺮﻥ ﻭﺍﻟﺼﻮﻑ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻭﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺟﻌﻞ ﺍﻟﺠﻠﺪ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﺃﺟﺮﺓ ﻟﻠﺠﺰﺍﺭ ﺑﻞ ﻳﺘﺼﺪﻕ ﺑﻪ ﺍﻟﻤﻀﺤﻲ ﻭﺍﻟﻤﻬﺪﻱ ﺃﻭ ﻳﺘﺨﺬ ﻣﻨﻪ ﻣﺎ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻌﻴﻨﻪ ﻛﺴﻘﺎﺀ ﺃﻭ ﺩﻟﻮ ﺃﻭ ﺧﻒ ﻭﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ
ﺣﺎﺷﻴﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺍﻟﺒﻴﺠﻮﺭﻱ 567-566-2
ﻛﻔﺎﻳﺔ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ - ( ﺝ / 1 ﺹ 533
ﻭﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻣﻮﺿﻊ ﺍﻷﺿﺤﻴﺔ ﺍﻻﻧﺘﻔﺎﻉ ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ ﺑﻴﻌﻬﺎ ﺑﻞ ﻭﻻ ﺑﻴﻊ ﺟﻠﺪﻫﺎ ﻭﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺟﻌﻠﻪ ﺃﺟﺮﺓ ﻟﻠﺠﺰﺍﺭ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻧﺖ ﺗﻄﻮﻋﺎ ﺑﻞ ﻳﺘﺼﺪﻕ ﺑﻪ ﺍﻟﻤﻀﺤﻲ ﺃﻭ ﻳﺘﺨﺬ ﻣﻨﻪ ﻣﺎ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻪ ﻣﻦ ﺧﻒ ﺃﻭ ﻧﻌﻞ ﺃﻭ ﺩﻟﻮ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﻻ ﻳﺆﺟﺮﻩ ﻭﺍﻟﻘﺮﻥ ﻛﺎﻟﺠﻠﺪ ﻭﻋﻨﺪ ﺃﺑﻲ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻧﻪ ﻳﺠﻮﺯ ﺑﻴﻌﻪ ﻭﻳﺘﺼﺪﻕ ﺑﺜﻤﻨﻪ ﻭﺃﻥ ﻳﺸﺘﺮﻱ ﺑﻌﻴﻨﻪ ﻣﺎ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻟﻨﺎ ﺍﻟﻘﻴﺎﺱ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﺤﻢ ﻭﻋﻦ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺘﻘﺮﻳﺐ ﺣﻜﺎﻳﺔ ﻗﻮﻝ ﻏﺮﻳﺐ ﺃﻧﻪ ﻳﺠﻮﺯ ﺑﻴﻊ ﺍﻟﺠﻠﺪ ﻭﻳﺼﺮﻑ ﺛﻤﻨﻪ ﻣﺼﺮﻑ ﺍﻷﺿﺤﻴﺔ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ
Status Panitia
Wakil / panitia adalah kepanjangan tangan dari orang yang berqurban maka dari itu wakil / panitia hanya boleh mengambil daging qurban / mendapat jatah daging qurban sesuai yang di-idzini / direstui oleh orang yang berqurban baik dengan ucapan atau secara 'uruf.
Jika memang pada daerah tersebut umumnya panitia mendapatkan bagian / termasuk untuk makan-makan setelah mbolang. Maka juga diberbolehkan sekadarnya.
ﺣﺎﺷﻴﺔ ﺍﻟﺠﻤﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﻟﺸﻴﺦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺯﻛﺮﻳﺎ ﺍﻷﻧﺼﺎﺭﻱ - ( ﺝ 6 / ﺹ 704
ﻗﻮﻟﻪ ﻭﺍﻟﻮﻛﻴﻞ ﺃﻣﻴﻦ ﺃﻱ ﻷﻧﻪ ﻧﺎﺋﺐ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻮﻛﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﺪ ﻭﺍﻟﺘﺼﺮﻑ ﻓﻜﺎﻧﺖ ﻳﺪﻩ ﻛﻴﺪﻩ ﻭﻷﻥ ﺍﻟﻮﻛﺎﻟﺔ ﻋﻘﺪ ﺇﺭﻓﺎﻕ ﻭﻣﻌﻮﻧﺔ ﻭﺍﻟﻀﻤﺎﻥ ﻣﻨﺎﻑ ﻟﺬﻟﻚ ﺍ ﻩ ﺳﻢ
. ﺍﻟﻤﻬﺬﺏ - ( ﺝ 1 / ﺹ 350
ﻭﻻ ﻳﻤﻠﻚ ﺍﻟﻮﻛﻴﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺼﺮﻑ ﺇﻻ ﻣﺎ ﻳﻘﺘﻀﻴﻪ ﺇﺫﻥ ﺍﻟﻤﻮﻛﻞ ﻣﻦ ﺟﻬﺔ ﺍﻟﻨﻄﻖ ﺃﻭ ﻣﻦ ﺟﻬﺔ ﺍﻟﻌﺮﻑ ﻻﻥ ﺗﺼﺮﻓﻪ ﺑﺎﻹﺫﻥ ﻓﻼ ﻳﻤﻠﻚ ﺇﻻ ﻣﺎ ﻳﻘﺘﻀﻴﻪ ﺍﻹﺫﻥ ﻭﺍﻹﺫﻥ ﻳﻌﺮﻑ ﺑﺎﻟﻨﻄﻖ ﻭﺑﺎﻟﻌﺮﻑ
Arti: Wakil tidak memiliki kebolehan untuk tashorrfi kecuali atas tuntutan dan izin muwakkil, baik berupa ucapan, urf (kebiasaan).
ﺑﻐﻴﺔ ﺍﻟﻤﺴﺘﺮﺷﺪﻳﻦ ﺹ : 150
ﻭﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻮﻛﻴﻞ ﻣﻮﺍﻓﻘﺔ ﻣﺎ ﻋﻴﻦ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﻮﻛﻞ ﻣﻦ ﺯﻣﺎﻥ ﻭﻣﻜﺎﻥ ﻭﺟﻨﺲ ﺛﻤﻦ ﻭﻗﺪﺭﻩ ﻛﺎﻷﺟﻞ ﻭﺍﻟﺤﻠﻮﻝ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ ﺃﻭ ﺩﻟﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﻗﺮﻳﻨﺔ ﻗﻮﻳﺔ ﻣﻦ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻤﻮﻛﻞ ﺃﻭ ﻋﺮﻑ ﺃﻫﻞ ﻧﺎﺣﻴﺘﻪ ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺷﻰﺀ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻟﺰﻣﻪ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺑﺎﻷﺣﻮﻁ ﻧﻌﻢ ﻟﻮ ﻋﻴﻦ ﺍﻟﻤﻮﻛﻞ ﺳﻮﻗﺎ ﺃﻭ ﻗﺪﺭﺍ ﺃﻭ ﻣﺴﺘﺮﻳﺎ ﻭﺩﻟﺖ ﺍﻟﻘﺮﺍﺋﻦ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﻟﻐﻴﺮ ﻏﺮﺽ ﺃﻭ ﻟﻢ ﺗﺪﻝ ﻭﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﻤﺼﻠﺤﺔ ﻓﻲ ﺣﻼﻓﻪ ﺟﺎﺯ ﻟﻠﻮﻛﻴﻞ ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻭﻻ ﻳﻠﺰﻡ ﻓﻌﻞ ﻣﺎ ﻭﻛﻞ ﻓﻴﻪ ﺍﻫـ
Wajib atas wakil memenuhi sesuatu aturan yang dijelaskan oleh muwakil. Baik waktu, tenoat, jenis, kadar ukuran. Atau diperbolehkan jika ada qorinah atau alasan kuat diperbolehkannya melakukan hal lain dari muwakkil.
ﺍﻟﺒﺎﺟﻮﺭﻯ ﺝ 1 ﺹ 387
ﻓﻼ ﺗﺠﻮﺯ ﺍﻟﺘﻮﻛﻴﻞ ﻓﻰ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺑﺪﺍﻧﻴﺔ ﺍﻻ ﺍﻟﺤﺞ ﻭﺗﻔﺮﻕ ﺍﻟﺰﻛﺎﺓ ﻣﺜﻼ ﺍﻯ ﻭﻛﺪﺑﺢ ﺍﺿﺤﻴﺔ ﻭﻋﻘﻴﻘﺔ ﻭﺗﻔﺮﻗﺔ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﻭﻣﻨﺬﻭﺭﺓ ﻭﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻪ ﺍخذ ﺷﻴﺊ ﻟﻪ ﻣﻨﻬﺎ ﺍﻻ ﺍﻥ ﻋﻴﻦ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﻮﻛﻞ ﻗﺪﺭﺍ ﻣﻨﻬﺎ ﺍﻫـ
Arti: Tidak diperbolehkan mewakilkan ibadah (perbuatan badan) kecuali Haji dan membagi zakat/sedekah/ seperti menyembelih qurban, aqiqoh dan membagikan kafarah dan nadzar. Dan juga tidak diperbolehkan mengambil sesuatu dari sesedekah tersebut. Kecuali jika muwakkil (orang yang mewakilkan) jelas memperbolehkannya dengan kadar secukupnya.
Wallohu a'lam. [Abd Jabbar].
Diedit ulang oleh admin Ilmusantri.net
Sumber:
Komentar0